Beras Rakyat Raib di Banyukapah, Ormas Macan Asia Ancam Bongkar Data PT Pos

Beras Rakyat Raib di Banyukapah, Ormas Macan Asia Ancam Bongkar Data PT Pos

Selasa, 02 September 2025, September 02, 2025
Beras Rakyat Raib di Banyukapah, Ormas Macan Asia Ancam Bongkar Data PT Pos

Macanasia.net|Sampang - Penyaluran bantuan beras Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Sampang, memantik sorotan tajam. Alih-alih meringankan beban hidup warga miskin, program ini justru menyisakan tanda tanya besar, ke mana beras rakyat sebenarnya pergi?, Selasa (2/9/2025).


Organisasi Masyarakat Macan Asia Indonesia (MAI) DPC Sampang menemukan dugaan serius. Melalui Bidang Investigasi, Abdul Qodir Jailani mengungkap adanya kejanggalan, sekitar 100 warga yang biasa menerima bantuan beras kini tidak kebagian sebutir pun.


“Ini kebangetan. Dari laporan warga yang biasanya dapat di periode Juni–Juli, sekarang nihil. Jangan-jangan ada permainan,” tegas Jailani. Ia memastikan pihaknya sedang menghimpun bukti untuk kemudian melaporkannya ke aparat penegak hukum.


Seorang warga berinisial M meluapkan kekecewaannya. Dengan nada getir, ia berkata, “Biasanya saya dapat beras, tapi sejak ada Pj baru, rasanya hilang harapan. Saya sudah terdata, undangan tidak dapat, tapi nyatanya tak kebagian. Apa ada yang salah di kepemimpinan sekarang?”


Fenomena ini menambah daftar panjang keruwetan distribusi bantuan sosial di daerah. Publik pun mulai bertanya-tanya, apakah beras untuk rakyat miskin benar-benar sampai ke tangan yang berhak, atau justru tercecer di meja kekuasaan?.


Lebih ironis lagi, persoalan ini terjadi di tengah kondisi ekonomi masyarakat bawah yang kian terjepit. Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, sementara satu-satunya harapan rakyat kecil beras bantuan Bulog malah hilang tak berbekas. Situasi ini bukan hanya persoalan administrasi, tapi juga soal nurani dan tanggung jawab pejabat publik terhadap amanah negara.


Pihak desa dan pemerintah kecamatan pun dinilai tak bisa lepas tangan. Dugaan Hilangnya hak 100 warga Banyukapah adalah sinyal keras adanya pembiaran, salah kelola, atau bahkan permainan gelap dalam distribusi bantuan. Jika dibiarkan, praktik semacam ini berpotensi memperlebar jurang ketidakadilan dan menumbuhkan ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah.


Tak hanya itu, Macan Asia Indonesia juga menegaskan akan mempertanyakan data penerima ke pihak PT Pos Indonesia sebagai penyalur resmi bantuan beras. Sebab, dugaan adanya data ganda, pemangkasan, atau penghapusan sepihak nama KPM bisa menjadi penyebab utama hilangnya hak ratusan warga. Transparansi data dianggap sebagai kunci untuk membuka benang kusut polemik ini.


“Kalau datanya jelas dan akurat, tidak mungkin ada warga terdata tapi tidak menerima. Ini yang akan segera kami kejar ke pihak Pos, agar rakyat tahu siapa sebenarnya yang bermain,” pungkas Jailani. (Jay)

TerPopuler