Skandal Mamin Rutan Sampang: Foto Ala Restoran, Faktanya Bikin Mual!

Skandal Mamin Rutan Sampang: Foto Ala Restoran, Faktanya Bikin Mual!

Rabu, 10 September 2025, September 10, 2025
Skandal Mamin Rutan Sampang: Foto Ala Restoran, Faktanya Bikin Mual!

Macanasia.net|SAMPANG – Bau busuk dugaan permainan anggaran kembali menyeruak dari balik jeruji Rutan Kelas II B Sampang. Bukan sekadar isu kecil, tapi soal urusan perut: jatah makan-minum (mamin) para warga binaan.


Keluarga narapidana sudah lama berteriak. Mereka mengeluh makanan yang disajikan tak layak konsumsi. Namun keluhan itu tak kunjung mendapat jawaban. Pihak Rutan bungkam seribu bahasa. Kini, giliran Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Kabupaten Sampang yang turun tangan, menggebrak meja dan menuntut transparansi penuh soal anggaran mamin.


Ketua L-KPK Sampang, H. Sujai, menuding pihak Rutan terlalu sibuk pencitraan. Di media sosial, video dan foto-foto makanan napi dipoles bak menu restoran berbintang. Kenyataannya, jauh berbeda.


“Jangan main kucing-kucingan! Di medsos, tampilannya mewah. Faktanya, yang kami dengar dari mantan napi, jatah makan pagi saja tak layak. Dikasih ke kucing pun tidak mau!” semprot Sujai dengan nada tinggi, Minggu (7/9/2025).


Menurutnya, anggaran mamin bukan perkara sepele. Dana itu sudah diatur jelas dari pusat. Kalau memang dikelola sesuai aturan, tidak ada alasan bagi pihak Rutan menutup-nutupi. “Transparansi adalah harga mati. Publik berhak tahu kemana uang negara itu mengalir,” tegasnya.


L-KPK bahkan mendesak dilakukan audit independen. Mereka khawatir ada praktik manipulasi data demi menutup aroma busuk di balik dapur Rutan. “Kalau benar-benar bersih, kenapa takut diaudit?” tambah Sujai.


Sorotan keras juga datang dari kalangan pers. Jurnalis menilai sikap bungkam pejabat publik adalah bentuk arogansi. Keterbukaan informasi seharusnya jadi kewajiban, apalagi menyangkut kebutuhan dasar manusia: makan dan minum.


Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Rutan Kelas II B Sampang tetap diam membisu. Tak ada klarifikasi, tak ada data, seolah-olah masalah ini dianggap angin lalu.


Desakan agar Rutan Sampang membuka data kini makin menguat. Dari keluarga warga binaan, organisasi masyarakat sipil, hingga lembaga pengawas, semua menyorot tajam persoalan ini. Publik pun mulai bertanya-tanya: apakah ada yang ditutupi? Atau memang ada “permainan” di balik dapur Rutan?


Satu hal yang pasti, gelombang kritik belum akan berhenti. Jika Rutan terus bungkam, badai lebih besar bisa segera datang menghantam.(Zai)

TerPopuler